Friday, October 9, 2009

e-commerce

Pengertian e-commerce

E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini. E-commerce juga bisa diartikan sebagai penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll. E-commerce juga mempunyai masalah/kelemahan yaitu penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan. Mungkin banyak orang yang bertanya, apakah E-commerce menguntungkan? Untuk memulai suatu toko online hanya dibutuhkan domain, hosting, dan aplikasi untuk menampilkan barang dagangan. Relatif murah bila dibanding biaya sewa ruang yang strategis, seperti di mal atau pasar, apalagi di ibu kota.

Bahkan dengan semakin banyaknya solusi siap pakai, toko online bisa siap beroperasi dalam 24 jam. Dengan biaya yang relatif murah, peluang untuk memulai usaha jadi semakin besar, meskipun modal masih pas-pasan. Banyak biaya awal bisa ditekan, karena tidak perlu sewa ruang atau hal-hal yang tidak terlalu penting. Dari dapur rumahpun usaha online bisa dijalankan, asal ada sambungan ke internet.

Selain biaya, peluang untuk melayani pelanggan juga menjadi luas. Faktor geografis sudah bukan lagi halangan, karena siapa saja dan di mana saja bisa melihat barang dagangan anda lewat situs toko online. Dengan semakin banyaknya pihak yang terlibat, transaksi juga semakin sering terjadi. Sang pemilik toko, butuh bahan untuk pengiriman barang, jasa aplikasi, dan perangkat komputer yang baru. Semua jadi merasakan imbasnya, tidak hanya transaksi terhadap konsumen, tapi juga antar pengusaha. Karena semua punya akses dan peluang sama untuk membuka toko online, modal besar dengan lokasi strategis bukan faktor utama lagi. Begitu juga macam barang dagangan yang tidak perlu dilihat dengan mata kepala sendiri, layaknya elektronik. Asal tahu spesifikasi, harga, dan garansi, pembelian secara elektronik tidak terlalu repot.

Oleh karena itu, timbul persaingan jenis baru. Barang-barang seperti contoh diatas jadi ’sama’ dan hanya berbeda karena harga. Hal ini juga terjadi dengan perdagangan sektor elektronik di Amerika, bahwa keuntungan semakin menipis karena persaingan tak sehat ini. Tidak hanya perlu strategi, tapi juga trik pemasaran baru.

Kalau peluang terbuka lebar untuk memulai, apakah pengusaha masih bisa bersaing dengan pemain besar, layaknya Amazon? Bukankah dengan daya beli yang begitu kuat, para pemain besar bisa menawarkan harga yang lebih murah? Ditambah dengan persaingan yang membuat keuntungan jadi menipis. Yang paling menguntungkan adalah menjual produk yang benar2 unik/ satu-satunya yang ada di toko online yang kita miliki.. Misal baju dengan desain gokil/ aneh, hasil kerajinan tangan dari yang terbaut dari bahan yang belum pernah terpikirkan sebelumnya, dll. Dan toko online besar kita manfaatkan juga untuk mmembantu pemasaran produk2 tersebut.

Keuntungan E-Commerce

Keuntungan E-commerce bagi bisnis:

Dengan melakukan kegiatan bisnis secara online, perusahaan-perusahaan dapat menjangkaun pelanggan diseluruh dunia. Oleh karena itu dengan memperluas bisnis mereka, sama saja dengan meningkatkan keuntungan. Pelaku bisnis dapat mengumpulkan informasi mengenai para pelanggannya melalui kegiatan cookies. Cookies merupakan file kecil yang terdapat di dalam hard disk pemakai pada saat pemakai tersebut memasuki sebuah website. Cookeis membantu operator tadi untuk mengumpulkan informasi mengenai kebiasaan membeli yang dilakukan oleh sekelompok orang. Informasi ini tidak terhingga nilainya bagi bisnis karena informasi tadi menjadikan pelaku bisnis membuat target periklanannya lebih baik dengan informasi lebih baik mengenai demografis. Keuntungan lainnya bahwa E-commerce menawarkan pengurangan sejumlah biaya tambahan. Sebuah perusahaan yang melakukan bisnis di internet akan mengurangi biaya tambahan karena biaya tersebut tidak digunakan untuk gedung dan pelayanan pelanggan (customer service), jika dibandingkan dengan jenis bisnis tradisional.

Perbedaan E-commerce dan E-bisnis

E Commerce dan E Bisnis adalah dua hal yang sama sekali berbeda namun sayangnya kebanyakan dari kita selalu menukar penggunaannya. Alasan di balik penggunaan yang salah ini terletak pada arti dari “bisnis” dan “commerce” dalam bahasa Inggris. Tetapi terdapat perbedaan antara e-commerce dan e-bisnis.

Ada banyak orang bijak memahami perbedaan antara keduanya dan selalu ada sebuah perdebatan antara kedua kelompok tentang perbedaan dan persamaan antara e commerce dan e bisnis.

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memperjelas perbedaan antara keduanya, karena memang merupakan fenomena yang sama sekali berbeda.

Perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut:

1. E Commerce adalah bagian dari E Bisnis. Jika Anda mengingat diagram Venn ketika belajar di sekolah, maka anda dapat dengan baik memahami apa saya sampaikan. Bagian yang satu adalah konsep yang sangat luas, sedangkan satunya hanyalah satu bagian kecil dari itu. Hubungan ini akan dihapus pada poin berikutnya.

2. Kegiatan yang pada dasarnya melibatkan transaksi keuangan diistilahkan sebagai “e commerce”. Namun, e bisnis adalah istilah yang lebih luas. Ada banyak hal-hal lain selain menjual, meski pemasaran termasuk didalamnya, termasuk pengadaan bahan baku atau barang, pelanggan pendidikan, mencari supplier dan lain sebagainya.

3. Untuk berjualan secara online adalah e-commerce, namun untuk membawa dan mempertahankan pelanggan dan mendidik secara online tentang produk atau layanan termasuk e bisnis. Memiliki sebuah website untuk melakukan hal itu tidaklah cukup.

Tapi, membuat situs profesional yang dibangun dengan teknologi terbaru untuk menangkap perhatian pengunjung dan memenangkan apresiasi, maka itulah yang diperlukan. Bila uang yang terlibat, maka hal pertama yang pengguna cari adalah keselamatan dan keamanan yang menggunakan uang. Memiliki sebuah website dengan kualitas yang baik sangatlah penting.

4. Ketika Dell menjual komputer, laptop, monitor, printer, aksesoris dan lain sebagainya secara online, maka ini bukan lagi e commerce tetapi e bisnis. mengapa saya katakan demikian. Bila pengunjung datang pada website, hal pertama yang ia lakukan adalah melihat desain website dan melakukan navigasi, serta hal-hal yang akan membantu dia menemukan apa yang dia inginkan.

Dan, jika ia langsung menemukan pada halaman ia cari, ia akan mencari informasi yang berkaitan dengannya. Informasi yang diberikan harus menarik dan menghilangkan keraguan bagi pengunjung, yang mengubahknya menjadi seorang klien. Hingga saat ini tidak ada uang yang telah ditukarkan atau diperbincangkan. Jadi, apakah ini adalah e-commerce? Bukan, ini adalah e bisnis yang memandu para pengunjung.

5. E Commerce juga telah ditetapkan sebagai proses yang meliputi menarik pelanggan, pemasok dan mitra eksternal, sementara e bisnis meliputi internal seperti proses produksi, manajemen inventaris, pengembangan produk, manajemen risiko, keuangan dan lain sebagainya.

Secara keseluruhan, e commerce dapat digambarkan sebagai penggunaan internet dan Web untuk transaksi bisnis. Lebih formalnya, secara digital memungkinkan terjadinya transaksi komersial antara organisasi dan individu.

Di sisi lain, e bisnis dapat digambarkan sebagai proses digital yang memungkinkan proses transaksi dalam perusahaan, melibatkan sistem informasi di bawah kontrol yang kuat. Selain itu, aplikasi e bisnis bisa turun menjadi e commerce ketika sebuah pertukaran nilai terjadi.

Dampak Positif dan Negatif E-Commerce Pada Proses Perdagangan

Berikut ini adalah dampak positive dari E-Commerce pada proses perdagangan :

1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu produksi.
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)

Selain dampak positif diatas ada pula dampak negatif E-Commerce terhadap perdagangan, berikut ini adalah dampak negatif E-Commerce terhadap proses perdagangan :

1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan.

contoh : Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.

2. Pencurian informasi rahasia yang berharga.

Contoh : Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.

3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.

Contoh : Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.

4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.

Contoh : Seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.

5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen.

Contoh : Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga.

Contoh : Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja , ketidakjujuran , praktek bisnis yang tidak benar , kesalahan faktor manusia , kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.

Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce

-E-mail dan Messaging -Content Management Systems -Dokumen, spreadsheet, database -Akunting dan sistem keuangan -Informasi pengiriman dan pemesanan -Pelaporan informasi dari klien dan enterprise -Sistem pembayaran domestik dan internasional -Newsgroup -On-line Shopping -Conferencing -Online Banking .

Wabah E-commerce

Di Indonesia beberapa perusahaan telah memulai pengguna electronic commerce atau yang lebih dikenal dengan E-Commerce, yang merupakan bentuk perdagangan secara elektronik melalui media internet. E-Commerce pada dasarnya merupakan suatu kontak transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli dengan menggunakan media internet. Jadi proses pemesanan barang dikomunikasikan melalui internet

Kehadiran internet telah memberikan keyakinan akan pentingnya teknologi di dalam pencapaian tujuan finansial suatu perusahaan melalui modifikasi dan efisiensi proses bisnis yaitu dengan memanfaatkan E-Commerce. dan E-Commerce merupakan salah satu keunggulan baru dari internet yang kian digemari oleh banyak orang.

Keberadaan E-Commerce merupakan alternatif bisnis yang cukup menjanjikan untuk diterapkan pada saat ini, karena E-Commerce memberikan banyak kemudahan bagi kedua belah pihak, baik dari pihak penjual (merchant) maupun dari pihak pembeli (buyer) di dalam melakukan transaksi perdagangan, meskipun para pihak berada di dua benua berbeda sekalipun.

Penggunaan internet sebagai media perdagangan terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh berbagai manfaat yang di dapat oleh perusahaan ataupun konsumen dengan melakukan transaksi melalui internet. Manfaat dari digunakannya E-Commerce ini adalah dapat menekan biaya barang dan jasa, serta dapat meningkatkan kepuasan konsumen sepanjang yang menyangkut kecepatan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan kualitas yang terbaik sesuai dengan harganya.

Kalau pada jaman kuno orang bertransaksi dengan barter, kini kemajuan jaman yang mengubah perilaku kegiatan barter dengan transaksi menggunakan uang. Kini uang yang secara riil pun telah tergantikan dengan uang digital. Begitu juga dengan pasar, tempat jual beli nya penjual dan pembeli saat ini sudah tergantikan dengan keberadaan e-commerce yang semakin mewabah.

Klasifikasi E-commerce Berdasarkan Partner Transaksi

1. Business-to-Business (B-to-B)
Yaitu pertukaran produk, jasa, atau informasi di antara entitas bisnis. Sesuai dengan penelitian pasar yang dipublikasikan pada awal tahun 2000, volum transaksi uang dari B-to-B melebihi B-to-C dengan perbandingan 10 : 1. The Gartner Group memperkirakan pendapatan dalam B-to-B di seluruh dunia mencapai 7,29 milyar Dolar AS pada tahun 2004 dengan pertumbuhan sebesar 41% per tahun.
Teknologi berbasis web pada B-to-B e-commerce ternasuk di dalamnya:
a. Penjualan langsung dan dukungan ke bisnis (misalnya dalam kasus Cisco di mana konsumen dapat membeli sekaligus mendapatkan dukungan teknis, mengunduh, dan mempatch produk secara on-line)
b. E-procurement (juga dikenal sebagai portal industri) di mana seorang agen pemesan dapat berbelanja untuk menambah persediaan dari vendor, merequest proposal, dan dalam beberapa kasus menawar untuk membuat pembelian pada harga yang diinginkan. Contohnya pada pedagang grosir otomotif di reliableautomotive.com dan perdagangan bahan kimiawi B-to-B di chemconnect.com.
c. Situs informasi yang menyedian informasi mengenai industri tertentu untuk kebutuhan perusahaan dan para pegawainya. Hal ini termasuk situs pencarian khusus dan penjualan serta situs organisasi standar industry misalnya newmarketmakers.com yang memimpin dalam portal berita B-to-B.

2. Bussiness-to-Consumer (B-to-C)
Yaitu e-commerce yang di dalamnya terjadi pertukaran produk, informasi, dan jasa di antara konsumen dan lembaga bisnis dalam hubungan perdagangan retail. Beberapa di antara contoh B-to-C e-commerce adalah amazon.com dan dell.com yang pusatnya berada di Amerika Serikat dan lastminute.com yang berpusat di Inggris.

3. Bussiness-to-Government (B-to-G)
Yaitu e-commerce yang di dalamnya terjadi pertukaran produk, informasi, dan jasa di antara lembaga bisnis dengan agensi [emerintah secara on-line, yang termasuk di dalamnya:
a. Layanan e-procurement, di mana lembaga bisnis dapat belajar mengenai kebutuhan pembelian agensi pemerintah dan menyediakan layanannya.
b. Ruang kerja virtual di mana sebuah lembaga bisnis dan agensi pemerintah dapat berkoordinasi pada sebuah kontrak proyek dengan bekerja sama secara on-line untuk mengatur pertemuan on-line, mereview kembali rencana yang sudah disusun, dan mengatur proses yang sedang berjalan.
c. Penyewaan apliasi on-line dan asis datanya yang didesain khusus untuk digunakan oleh agensi pemerintah

4. Bussiness-to-Peer Networks (B-to-P)
Beberapa aplikasi e-commerce terhubung ke peer networks. Contohnya pada aplikasi Napster yang menyediakan fasilitas untuk memungkinkan peer networking.

5. Consumer-to-Bussiness (C-to-B)
Merupakan pertukaran peroduk, informasi, atau jasa dari individu ke lembaga bisnis. Sebuah contoh klasik misalnya seorang individu menjual jasanya ke lembaga bisnis.

6. Consumer-to-Consumer (C-to-C)
Pada kategori ini para konsumen berinteraksi secara langsung dengan konsumen lainnya.
Mereka bertukar informasi, contohnya seperti:
a. Expert knowledge di mana seseorang bertanya mengenai suatu masalah dan mendapatkan jawabannya dalam bentuk e-mail dari sebuah komunitas atau individu lainnya. Contoh kasusnya pada website abuzz.com.
b. Opini mengenai perusahaan dan produknya, contohnya website epinions.com
c. Juga terdapat pertukaran barang antara konsumen misalnya pada situs e-bay yang terjadi pembayaran secara elektronik atau bisa juga hanya dengan barter misalnya di situs swapitshop.com di mana para konsumen dapat bertukar barang tanpa harus ada pembayaran.

7. Consumer-to-Government (C-to-G)
Dalam kategori ini konsumen menawarkan produk, informasi, atau jasa ke pemerintah. Kategori ini belum banyak diimplementasikan.

8. Government-to-Bussiness (G-to-B)
Atau juga disebut sebagai e-government yaitu pertukaran informasi, jasa, atau produk di antara pemerintah dengan organisasi bisnis. Situs pemerintah sekarang memungkinkan dapat diakses untuk melakukan pertukaran antara pemerintah dengan lembaga bisnis yang meliputi:
a. Informasi, misalnya petunjuk dan saran bisnis pada perdagangan internasional, sumber dana dan dukungan, dan fasilitas (misalnya pada situs www.dti.org.uk).
b. Database mengenai hukum, regulasi, dan kebijakan pemerintah untuk sector industry.
c. Aplikasi on-line dan kewajiban administrasi misalnya pajak unuk perusahaan.
d. Fasiltas pembayaran on-line
Semua ini meningkatkan akurasi, kecepatan, dan menguragi biaya.

9. Government-to-Consumer (G-to-C)
Pemerintah melalui websitenya menawarkan informasi, form, dan fasilitas untuk mengatur transaksi dengan individu, contohnya adalah fasilitas pembayaran pajak on-line.

10. Government-to-Government (G-to-G)
Transaksi G-to-G di dalam sebuah negara menghubungkan pemerintahan lokal dan juga dengan pemerintahan internasional. Misalnya di Uni Eropa yang telah memulai membangun strategi untuk terhubung antar sistem nasional yang berbeda di negara-negara anggotanya.

11. Government-to-Peer Network (G-to-P)
Belum terdapat contoh yang nyata pada kategori ini.

12. Peer-to-Peer Nerwork (P-to-P)
Aplikasi e-commerce P-to-P memungkinkan pengguna dapat menggunakan internet untuk saling bertukar data dengan pengguna lainnya secara langsung atau melalui sebuah server perantara.

13. Peer Network-to-Consumer (P-to-C)
Ini adalah efek yang timbul dari adanya P-to-P. Yaitu di mana peer networks menawarkan layanan kepada konsumen yang menjadi bagian dari peer networks.

14. Peer Networs-to-Government (P-to-G)
Kategori ini belum digunakan. Modelnya hamper sama dengan P-to-B, hanya saja pemerintah yang menjadi pihak penerima transaksi.

15. Peer Network-to-Bussiness (P-to-B)
Peer networks menyediakan sumber daya ke lembaga bisnis. Sebagai contoh, penggunaan sumber daya peer network misalnya kapasitas cadangan pemrosesan dari sebuah mesin individual atau analisis intensif dan yang berulang-ulang dari sebuah DNA yang membutuhkan daya pemrosesan yang sangat besar.
Bingkai klasifikasi e-commerce di atas dapat digunakan oleh organisasi bisnis untuk menentukan konsumennya, membedakan kebutuhan, proses bisnis, peroduk dan jasa untuk setiap kategorinya.

Klasifikasi E-commerce Berdasarkan Digitalisasi
1. E-commerce tradisional
Pada kategori ini produk atau jasanya bersifat fisik, terlihat wujudnya. Kemudian proses transaksi dan pengirimannya juga terjadi secara fisik yang melibatkan seorang kurir.

2. E-commerce murni
Produk dan jasanya bersifal digital, tak tampak wujudnya secara fisik. Kemudian proses transaksi dan pembayarannya juga berlangsung secara digital. Contohnya layanan update perangkat lunak Microsoft dan aplikasi file sharing Napster.

3. E-commerce parsial
Contohnya di situs penjualan buku Amazon di mana produk dan cara pengantarannya bersifat fisik namun proses transakasi dan pembayarannya dilakukan secara digital.

Di era informasi sekarang ini, e-commerce telah manjadi tool yang powerful dalam pertumbuhan ekonomi. Namun e-commerce tidak dapat berjalan sendiri sebagai penggerak kekuatan ekonomi. Perlu dukungan dari pihak berwenang untuk melibatkan masyarakat khususnya yang belum tersentuh teknologi internet agar dapat berperan dalam e-commerce.

DAFTAR PUSTAKA

http://dollar-adword.blogspot.com/2009/10/perbedaan-e-commerce-dan-e-bisnis.html

http://one.indoskripsi.com/node/1835

http://weblogmix.blogspot.com/2009/08/wabah-e-commerce.html